love

love

Anggin Wahyu Herawati

Foto saya
Pacitan, Pacitan-Jawa Timur, Indonesia
Hi, kawan! Perkenalkan nama saya ANGGIN WAHYU HERAWATI, seorang cewek yg dilahirkan pd tgl 8 Oktober 1987 di Pacitan, dan prnh sekolah di SDN Baleharjo 2, SMPN 1 Pacitan, SMA N 2 Pacitan, serta Universitas Negeri Semarang (UNNES) dg menyandang gelar S,Pd. dari jur.B.Inggris. Saya ucapkan terima kasih pd kalian yg udh menyempatkan mampir di blog saya ini. Blog ini merupakan buah pikiran saya mengenai berbagai macam isi hati saya tentang masalah yang saya hadapi, kritikan, saran, atau segala sesuatu yang jarang atau belum dipublikasikan. Dan Alhamdulillah yah,,,Tulisan2 yg ada di blog ini sudah cukup banyak yg sukses terekam dlm rmh Mbah Google.Hehe.. Atau mungkin kalian bisa mampir di blog ini karena mendapatkan petunjuk dari Mbah Google. Okay dech, Selamat menikmati blog ini yah :)

Blog Pembuka Diisi oleh Foto Narsis Bareng Bupati Pacitan (Bp.Indartato) serta Segenap Rekan Kerja

Blog Pembuka Diisi oleh Foto Narsis Bareng  Bupati Pacitan (Bp.Indartato) serta Segenap Rekan Kerja

Senin, 29 Agustus 2011

BODOHNYA UMAT ISLAM DALAM MENANGGAPI PERBEDAAN 1 SYAWAL

Perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Syawal (Hari Lebaran pertama) mulai terjadi sejak tahun 1993. Sebelumnya tak pernah ada perbedaan, selalu sama. Setelah perbedaan tahun 1993 tersebut, berkali-kali berbeda dalam menentukan 1 Syawal.
Ada kelakar begini: Umat Kristen, Hindu, Budha, Konghuchu dan lain-lain itu lebih pintar dan bijak sebab tak pernah berselisih untuk menentukan kapan tanggal hari raya mereka, tapi umat Islam Indonesia ini paling aneh dan bodoh sebab selalu kebingungan menentukan kapan tanggal hari raya mereka. Hehehe…
Banyak yang mengatakan bahwa perbedaan itu rahmat dan mesti dimaklumi. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa perbedaan dalam menentukan kapan tanggal 1 Syawal itu adalah sesuatu yang tidak logis. Mari kita pikirkan dengan akal sehat, yang namanya tanggal 1 Syawal itu pasti 1 (satu) hari. Bukan seperti sekarang contohnya, Muhammadiyah bilang tanggal 30 Agustus dan NU serta organisasi lainnya, termasuk yang ditetapkan Pemerintah bahwa tanggal 1 Syawal adalah tanggal 31 Agustus.
Hanya orang bodoh yang dapat membenarkan dua-duanya bahwa tanggal 1 Syawal itu tanggal 30 Agustus dan tanggal 31 Agustus. Siapapun orang Islam, pasti akan memilih salah satunya. Yang menjadi masalah adalah bahwa orang menentukan pilihan itu mestinya atas dasar kepahaman sebab itu menyangkut hukum, dimana haram hukumnya berpuasa di tanggal 1 Syawal dan sebaliknya juga pelanggaran jika tak berpuasa padahal belum tanggal 1 Syawal.
Lalu apakah hal itu akan dibiarkan terus-menerus terjadi kebodohan seperti itu? Kita sudah kenyang dengan pengalaman perbedaan, dan Alhamdulillah, tidak lagi mudah mengafir-ngafirkan kepada mereka yang berbeda dengan kita. Tetapi perbedaan dalam menentukan tanggal 1 Syawal itu, yang membuat umat Islam berada dalam spekulasi hukum, tidak memahami benar mana yang benar kapan sesungguhnya tanggal 1 Syawal itu, harus dicarikan solusi agar persoalan logika dan hukum itu dapat memberikan keyakinan yang pasti. Aneh sekali jika hanya karena pertimbangan ingin mengakhiri puasa lebih cepat maka tanggal 30 Agustus tidak puasa, tapi baru berani salat Id tanggal 31 Agustus karena para kyainya memerintahkankan ikut lebaran tanggal 31 Agustus. Tampaknya orang memandang itu sepele, tapi saya katakan bahwa pembiaran perbedaan untuk menentukan kapan tanggal 1 Syawal tersebut adalah liberalisasi agama Islam yang membodohkan umat. Bagaimana tidak bodoh jika membiarkan orang untuk membenarkan tanggal 1 Syawal itu adalah tanggal 30 dan 31 Agustus, padahal secara akal sehat tanggal 1 Syawal hanyalah 1 (satu) hari?
Untuk itu, negara harus menunjukkan kewibawaannya untuk mengatur rakyat Islam dalam beragama, seperti halnya negara mengatur kapan waktunya naik haji dengan cara apa, serta negara mengatur tatacara pernikahan, pencatatannya dan tatacara perceraian yang dilakukan menurut hukum agama. Semua itu diatur, agar tidak menimbulkan kekacauan sosial, menunjukkan bahwa negara berfungsi.
Guna menghindari kebodohan itu maka negara harus tegas, dengan metode yang ilmiah, rasional dan mau tidak mau memilih landasan syar’i yang digunakan oleh umat Islam pada umumnya, untuk menentukan kapan tanggal 1 Syawal. Selama ini negara telah mengatur itu dengan menentukan kapan tanggal 1 Syawal. Sayangnya keputusan pemerintah itu tidak diberi nilai hukum yang mengikat. Secara teori hukum itu juga hal yang aneh, mengapa keputusan negara kok tidak mengikat. Diikuti boleh, tidak diikuti boleh. Jika begitu, apa gunanya keputusan seperti itu? Hukum macam apa itu?
Hal yang sederhana itu ada yang membenturkan bahwa Indonesia bukan negara agama, sehingga tidak mengatur agama. Ya, bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi cara-cara umat beragama menjalankan hidup mereka tetap harus ditata. Apalagi dalam Islam, tak ada perbuatan hidup ini yang baik yang tak terkait dengan agama. Jika cara hidup umat Islam tak diatur dengan negara, lalu apakah akan membiarkan umat Islam hidup semau-maunya sendiri membuat perbedaan-perbedaan yang kian lama kian liberal?
Negara, bagaimanapun juga berfungsi pula untuk memutuskan perselisihan-perselisihan dan keputusannya mengikat. Jika pemerintah, atas nama negara, telah menetapkan kapan tanggal 1 Syawal, maka rakyat Islam di Indonesia haruslah tunduk. Jika itu benar menjadi kebenaran bersama, jika itu salah menjadi kesalahan bersama yang bernilai benar, sebab kesatuan umat menjadi pertimbangan yang utama.

Senin, 22 Agustus 2011

HUKUM DI INDONESIA YANG MAKIN SEMRAWUT

KITA semua pasti sependapat bahwa Indonesia adalah negara hukum. Setiap orang mengatakan, sebagai warga negara yang baik, akan mentaati hukum. Tanpa penegakan hukum yang adil bagi seluruh rakyat, tidak mungkin ditegakkan demokrasi, tidak mungkin ada keadilan hukum, dan tidak mungkin ada perlindungan hukum. Hukum akan bisa dipermainkan. Siapa yang bisa mempermainkan hukum?

Tentu saja orang–orang yang berkedudukan istimewa, kuat, berpengaruh, dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi proses hukum. Mungkin dengan kekuasaannya, mungkin dengan kekayaan yang dimilikinya, dan 1001 jalan yang tidak lazim lainnya. Inilah sebabnya bahwa lembaga penegak hukum mestinya harus independen dari lembaga lainnya, agar bisa menegakkan semboyan "tegakkan hukum meskipun langit akan runtuh".

Tetapi konsep seperti itu tidak jalan di Indonesia sekarang. Sungguh ironis, ada campur aduk peran, sehingga proses hukum di Indonesia semakin semrawut. Kita pasti prihatin akan terjadi Komisi Yudisial Vs Mahkamah Agung, karena Komisi Yudisial akan memeriksa para hakim yang diduga melanggar etika. Dapat dipahami, kalau benar ditemukan pelanggaran etika, proses hukumnya bisa dipersoalkan.

Silakan periksa hakim, biar peradilan kita kacau, kata Ketua Mahkamah Agung. Selain itu, juga mungkin akan terjadi MK Vs KPK, terkait kasus Nazaruddin, bahkan MK Vs Kepolisian, terkait laporan kasus Andi Nurpati. Demikian juga kemungkinan DPR Vs KPK, terkait kasus Bank Century. MK sendiri, sekarang sedang dipersoalkan, begitu besarkah kewenangannya, sehingga bisa mengesankan bisa menjadi lembaga legislasi baru? Memiliki kewenangan membatalkan Undang Undang atau pasal–pasal UU yang dibuat oleh lebih 500 anggota DPR yang dipilih rakyat, sementara hakim MK hanya 9 orang, dimana keanggotaannya tidak dipilih rakyat? Menjadi lembaga super legislatif? Karena itu ada kabar, ada suara hendak merevisi UU tentang MK, yang akan membatasi peran legislasinya. Gejala seperti itu tidak mustahil akan berdampak goyahnya stabilitas politik. Apa yang terjadi kalau borok–borok itu terkuak seluruhnya? Apa yang akan terjadi, kalau benar ada pemalsuan dokumen keputusan MK? Berapa banyak anggota DPR yang haram? Dan berapa pejabat lain yang haram, kalau jabatan Deputi Gubernur BI saja prosesnya diselubungi kasus suap? Kalau sudah ada mafia hukum, sekarang ada mafia KPU dan mafia apa lagi?

Mengapa bisa terjadi? Kita tidak ingin melempar tanggung jawab. Itulah produk kita semua. Adanya MK, Komisi Yudisial, dan KPK adalah produk reformasi, yang dimaksudkan untuk menegakkan hukum yang adil, mencegah adanya UU yang menyimpang dari UUD 1945 serta meningkatkan pemberantasan korupsi dan menegakkan check and balance.

Demikian juga KPU yang bebas dari parpol, agar pemilu bisa berlangsung dengan jujur dan adil. Bahwa ternyata realitasnya berbeda dengan tujuannya, inilah yang harus dievaluasi, agar tidak mencederai reformasi. Wajar kalau kemudian lahir istilah–istilah baru, dari Revitalisasi Pancasila, Restorasi Indonesia, dan kembali ke UUD 1945 yang asli. Sebab, sudah ada kekhawatiran, Indonesia bisa menjadi negara gagal, meskipun sulit dipercayai.

Aneh, negara yang kaya sumber daya alam ini dengan letaknya yang sangat strategis, menjadi negara gagal. Apa kata dunia????? Mungkin sudah saatnya kita berusaha menahan diri, melakukan introspeksi, bahkan oto kritik, apa salah kita masing–masing? Kesediaannya melakukan introspeksi merupakan modal yang sangat berharga untuk mengatasi keruwetan hukum itu. Apa peran kita di depan hukum untuk menegakkan hukum yang adil?

Senin, 15 Agustus 2011

IMPIAN SEMU

                          
                            Angan yang terpendam
                            Namun sulit tuk lupakan
                            Gapaian kasih yang hilang
                            Gairah hidup tiada arti
                            Ingin aku bertahan
                            Namun diri ini tak akan mampu


Waktu yang terus berputar
Akankah sanggup ku tempuh
Hanya impian semu
Yang tak bernilai 
Ungkapan hati

                            Haruskah aku ungkapkan
                            Entah ku mampu atau tidak
                            Rekayasa pautan hati
                            Aku ingin bebas
                            Walau ku tahu masih semu
                            Anggapan yang tak pasti
                            Tiada daya untukku
                            Impian yang masih semu

Minggu, 14 Agustus 2011

BOBROK_NYA BANGSA INI


Yang terjadi besok merupakan sebuah misteri. Tapi itu semua tergantung dari kebijaksanaan kita dalam menyikapi itu semua. Karena sekali moment terjadi, dan moment itu tidak akan terulang kembali dan yang tertinggal hanya sebuah penyesalan saja. Andai bisa kutemukan kisah kehidupan yang bisa menggetarkan jiwa, memberikan semangat dalam hidup ini serta segala hal yang bisa berarti dalam hidup ini. Tapi itu tak terlepas dari semua kesalahan di masa lalu.Kembali ke judul yang merupakan fenomenal bagi setiap yang membacanya, ini bukan sebuah kisah cinta atau romantika tentang aku. Ini hanya sebuah teriakan jiwaku yang melihat sisi buruk bangsa ini.
Bangsa kita bobrok disebabkan karena kurangnya cinta terhadap Tuhan dan sesama nya. Bangsa ini hanya mementingkan kepentingan pribadi saja. Kita lihat saja kasus - kasus yang sedang "hot thread" di media massa. Tapi coba saja kita dapat sedikit membuka hati untuk peduli dan cinta kepada Tuhan, mungkin itu semua akan menjadi lain pula. Singkat saja, bangsa ini udah terlalu jauh dari yang nama nya bersyukur terhadap "Tuhan". Ketika seorang pejabat mengucapkan "saya ber-Sumpah" di depan orang banyak , yang akan terjadi adalah ujian dari sumpah itu. Tapi yang dilakukannya berbeda dengan apa yang disumpahkannya. Itu kembali ke diri kita masing - masing. Siapa yang berbuat akan menanggung sendiri perbuatannya. "Berterima kasih lah kepada yang menciptakan anda"

Jumat, 12 Agustus 2011

CINTA PERTAMAKU

Dia memang menjadikan semuanya yang pertama dan titik awal bagi diriku,dia adalah cinta pertamaku.Dia adalah awal dari segalanya,dia adalah awal dari segala kisah yang terus menerus bergulir tentunya sampai hari ini dan akan terus bergulir dengan kisah yang silih berganti sampai waktu akhirnya yang akan menjadikannya semuanya berakhir.Dia yang membuat aku untuk pertama kalinya mulai merasakan perasaan yang aneh,sebuah perasaan dengan hati yang terus berdesir bersama dengan kehadirannya,membuat detak jantungku berdetak kencang dan di sertai dengan kesenangan dalam hati yang tak mampu di lukiskan.Ketiadaannya dalam sehari pun menjadikan hariku seperti ditutupi oleh segumpalan awan gelap yang terus menerus mengirimkan mendung menutupinya angkasa.Sebuah perasaan aneh tentunya mengingat aku tidak mengenal apa itu jatuh cinta,apa itu menyukai,namun aku menyimpannya sangat erat dan rapat,jauh ke dalam,tersisip rapi di dalam lubuk hati,hanya aku dan hatiku waktu itu yang tahu tentang sebuah rahasia ini.Aku masih ingat bagaimana aku terus menerus memandang sebuah halaman catatanku,terkadang aku bisa mencari catatan itu hanya ingin membuka di halaman itu,untuk sekedar memandang dua baris kalimat itu,karena dua baris kalimat itu adalah hasil peninggalan goresan tangannya.Itu adalah sebuah cerita di jaman yang sudah berlalu sangat lama,melihat ke belakang,belasan tahun telah melangkah hingga sekarang.Indah,karena itu adalah kenangan,indah karena itu adalah yang pertama,indah karena semua hadir dengan alami,bagai indahnya bintang di langit karena dia selalu menerangi hatiku.Tapi,kini aku dan dia adalah dua orang yang berbeda,sudah sangat berbeda,bagai dua orang asing yang hampir segera saling melupakan sebelum akhirnya harus menjadi terasing,kini jarak itu telah menjauh,jauh sampai hanya sebatas bayangan yang mengaburkan,seperti sebuah bayangan fatamorgana dikala terik sinar mentari siang,jauh bukan karena jarak raga,melainkan jarak dari sebuah rasa.Waktu bertahta akan segalanya,karena hidup penuh dengan misteri.Kenapa dia,bukan kamu?karena aku menuliskan tentang seseorang yang pernah,dan telah berlalu bukan seseorang yang akan datang dan berlangsung.Dia memang awal bagi diriku,tetapi inginku,kamulah akhir dari segalanya.Ku ingin kamu sambungkan sebagai sebuah kisah penutup ,akhir dari sebuah pengembalaan panjang.Hidup ini penuh dengan misteri,kita bagai berada dalam satu kumpulan konstelasi bintang-bintang yang betaburan di galaksi yang maha luas,dimana jutaan pasang mata yang saling bersinggungan,menangkap dan melepas.Siapa yang tahu,diantara jutaan pasang mata itu,ada kamu.

ANDAI AKU ITU ANGIN


Andaikan aku itu angin,aku bebas kemana pun aku ingin,tiada ruang yang membatasi aku,satu bumi yang besar itu ruangku,rumahku.

Andaikan aku itu angin,apakah semua kegelisahan,kesedihan dan kesepian masih mempunyai tempatnya untuk bernaung?tidak,karena apapun itu tidak bisa bersarang dan bercakar kokoh di dalam tubuhku,karena aku hanyalah ruang kehampaan semu.Semua akan bagai asap yang hilang tanpa jejak dengan satu tiupan kecilku.

Andaikan aku itu angin,aku bertahtakan keabadian,karena aku tidak bisa dilenyapkan.Aku tidak mempunyai rasa,namun aku bisa membangkitkan rasa rindu-rindumu,menariknya keluar dari rongga dadamu.Satu hembusan kecilku cukup pada lonceng gantunganmu yang mungkin kamu gantungkan di sudut pintu rumahmu,suaranya akan membangkitkan seluruh sosok akan dirinya,kenangan-kenangan yang ada.

Andaikan aku itu angin,kemanakah kamu akan mencariku?tidak,aku yang akan mencarimu,sewaktu-waktu.

AKU DAN KESEPIANKU


Selama ini tidak banyak yang memahami betapa dinginnya kesepianku itu.Kesepianku itu bagai sebuah dunia yang tak terjamah,namun ia selalu bisa menjamah,tak mampu dijangkau, namun ia bisa menjangkau.Kesepianku itu,ia bisa melebur ke luar,bersama diantara kerumunan orang-orang,meledak diantara tawa-tawa,walau niscaya bahwa diantara tawa itu hanyalah sebuah parodi.Sebuah parodi untuk mengelabui,untuk melebur,dan menjadi bagian untuk bersama dalam sebuah kelompok,yang juga tentunya penuh dengan adegan-adegan pelakonan.Ada beberapa tujuan kenapa harus berparodi,untuk bertahan hidup salah satunya.Tetapi,saat aku Sudah bosan dan kadang terlelah karena sebuah pementasan yang panjang terkadang membuat aku lelah sendiri,maka aku menarik diri,dan kembali kedalam duniaku,dunia kesepian itu.
Dunia kesepianku itu,sebuah tempat yang begitu dingin,tiada satu pun mahkluk berpenghuni selain diriku sendiri,dunia itu tidak seperti dunia dimana ragaku menetap.Dunia itu tidak ada siang dan malam,semua terasa sama,tidak ada siang dengan matahari yang terik menyinari,membakar kulit dan malam dengan kegelapan yang menghantui .Dunia itu berada diantaranya,melebur dalam zona abu-abu.Satu-satunya suara yang selalu aku dengar di dunia itu hanyalah suara yang keluar dari hati.Beda dengan dunia luar dimana suara-suara berkeluaran dari mulut,ada yang nyaring,ada yang lembut,ada yang pekak,ada yang serak,ada yang merdu.Karena banyak suara-suara itu,suara di dalam duniaku menghilang tak terdengar oleh mereka-mereka,ia hanya terdengar didalam duniaku.Satu-satunya teman yang bisa aku ajak bicara dalam dunia itu hanya sebuah suara yang terus menerus keluar dari hati,suaranya terkadang terdengar seperti dari tempat yang jauh,terkadang terdengar dari tempat yang dekat namun bergema seakan menjauh.Suaraku selalu mengeluh tahkala setiap kali aku mengajak dirinya keluar bergabung dengan mereka-mereka dalam dunia keramaian yang penuh dengan hiruk pikuk,suaraku mengeluh karena seperti terasing,tidak ada yang bisa mengenal dan memahami apa yang ia bicarakan sebaliknya juga ia tidak memahami apa yang mereka dengung-dengungkan.
Aku masih ingat,ketika aku masih kecil,waktu itu aku hanya mengenal satu dunia,yaitu dunia kesepian Itu sendiri.Itu,sebelum aku berjalan jauh dan menemukan satu dunia lain yang harus aku masuki.Duniaku saat itu,dunia kesepian yang sangat mengasyikan.Seperti sebuah taman bermain yang sangat luas,duniaku begitu luas,seluas jangkauan imajinasiku.Anehnya,walau aku waktu itu hanya mengenal satu dunia dan hidup didalamnya setiap hari,aku tidak merasakan sedikit pun rasa akan kesepian,malah sangat mengaksyikan.Waktu itu terjadi sebelum ada suara suara luar yang datang memasuki ,mengirimkan ancaman-ancaman,dan segala macam ketakutan yang membuat keasyikan itu lambat laun menghilang.Sampailah sekarang aku hidup diantaranya.Kesepianku sekarang terkadang berubah menjadi ketakutan tersendiri.Dunia itu tidaklah seperti dunia taman bermainku semasa waktu kecil lagi.sekarang kesepian itu terkadang merasa terasing.Aku malah kadang-kadang tidak mengenalnya,siapa itu,kenapa kesepianku dan masih banyak keterasingan yang meranda antara aku dan kesepian diriku itu.
Waktu berjalan membawa pergi sisi kesepianku yang masa kecil yang mendatangkan banyak keasyikan padaku dan mendatangkan kesepian dengan wajah-wajah lain yang semakin hari membuat aku semakin tidak jelas mengenalinya,kesepian yang senantiasa harus bolak-balik menjangkau dua dunia yang berbeda,setiap hari aku harus mencari nafkah lewat dunia yang satu itu,dunia yang Satu Itu bagiku seperti sebuah pasar besar dimana semua orang berkumpul,tempat bertemunya penjual dan pembeli,penjual setiap hari mendatangi pasar karena ingin menjajakan dagangannya,karena mereka demi sesuap nasi,dengan sabar menunggu dan selalu memasang muka ramah dengan seutas senyum yang selalu menggantung di bawah bibir.Pembeli datang ke pasar karena juga demi sesuatu untuk mengisi perut mereka yang lapar,diantara senang atau tidak senang,mereka semua harus berkumpul karena yang satu dan yang lain saling membutuhkan.Dunia itu pasar yang sangat besar.Aku selalu berandai-andai bersama dengan kesepianku,malah suka berangan-angan andaikan ada seseorang di luar sana yang juga sama seperti diriku,dan memahami suara-suara keheningan jiwa,Seorang pecinta dan penggila senja yang selalu mengagung-agungkan senja,lalu saling menemukan.
Dan aku disini bersama dengan kesepianku itu,menunggu kamu dan kesepianmu bertemu dalam satu titik dan meleburkan kesepian kita,biar suara hati kita yang saling bicara sementara kedua bibir kita diam dalam letupan keheningan.

Sabtu, 06 Agustus 2011

10 FAKTA PENYEBAB MENGAPA ANDA TIDAK BERUNTUNG


Jika Anda kerap merasa sebagai orang yang tak beruntung, yang sebenarnya bisa jadi sebagian besar itu semua Anda sendiri yang menciptakannya. Coba cermati 10 hal penyebab sial di bawah ini, jika ternyata Anda melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini, maka sudah selayaknya pemikiran dan keyakinan Anda perlu diubah lagi.

1. Tak Punya Selera Humor –
Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.

2. Menyalahkan Pihak Lain –
Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah uang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.

3. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca –
Kenapa bis begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.

4. Tak Punya Harapan Atau Stuck -
Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.

5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan –
Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul, dan khususnya tak berarti 'Semua pekerjaan dan tak ada permainan.'

6. Khawatir Berlebihan –
Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.

7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain –
Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, 'Orang itu bikin aku sangat kesal!' Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.

8. Menyalahkan Tuhan –
Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.

9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki –
Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.

10. Mengeluh Terus Menerus –
Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh.

Bagaimana menurut Anda? Jika benar dari 10 hal di atas ada pada diri Anda. Coba lakukan perubahan, dan ketidakberuntungan itu hanya akan tinggal bayang-bayang.